1.
Meditasi Kanda Pat Madu Kama
Kanda Pat
Madu Kama terdiri dari 21 bentuk meditasi dan dari 21 bentuk meditasi
kebanyakan yang besifat negatif dan sementara ada 3 (tiga) meditasi lainnya
yang yang bersifat positif yaitu (Meditasi Kanda Pat Madu Kama, Meditasi Kanda
Pat Panunggalan Semara, dan Meditasi Kanda Pemutus Semara) ketiganya yang harus
dikuasai agar tidak bisa di ganggu oleh mereka yang menguasai 18 kanda Pat Madu
Kama yang sifatnya negatif , salah satu Kanda Pat Madu Kama yang bersifat
positf adalah Meditasi Kanda Pat Madu Kama, berikut penulis akan memberikan dan
mengenalkan salah satu Meditasi Kanda Pat Madu Kama yang penulis sadur dari
Serial Kanda Pat seri II, Meditasi Kanda Pat Madu Kama yang ditulis oleh
Sesepuh Generasi IX, Ki Nantra. Dalam buku teori Kanda Pat Madu Kama dijelaskan
bahwa kita sebagai manusia sebenarnya sudah ada sejak orang tua kita baru
menginjak remaja, pada waktu itu kita berwujud Cinta Kasih (Smara), inti sari
penjelasannya adalah sebagai berikut : ketika Bapak kita masih teruna (muda),
dan ibu masih teruni (muda), ketika itu kita sebagai manusia sudah ada dalam
wujud Sang Hyang Smara dan dengan kekuatan Cinta Kasih (Smara), kita
mempersatukan keduanya, sehingga kemudian antara Bapak dan Ibu yang masih
remaja (taruna-taruni), mulai muncul rasa saling tertarik satu sama lainnya,
dilanjutkan dengan bercakap cakap dan saling bertegur sapa, serta mengungkapkan
rasa cinta kasih, yang nantinya di lanjutkan ke jenjang pernikahan, setelah
melalui proses pernikahan tentunya dilanjutkan dengan keduanya melakukan
hubungan intim berdasarkan cinta kasih sejati yang sering disebut dengan "Madu Kama atau Kama Lulut " semua proses tersebut diatas diceritakan
secara lengkap dalam buku Kanda Pat Madu Kama, yang mana inti sari dari
semuanya itu adalah Cinta Kasih dan Kasih Sayang yang disebut Smara. kekuatan
cinta kasih (smara) dapat merubah orang jahat menjadi baik demikian juga
dapat merubah orang baik menjadi jahat. kekuatan cinta kasih dapat membuat
orang takut menjadi berani dan begitu pula sebaliknya dapat membuat orang yang
berani menjadi penakut. kekuatan cinta (smara) dapat membuat orang yang malas
menjadi rajin atau sebaliknya orang yang rajin tiba tiba menjadi malas , cinta
(smara) bisa orang yang kuat menjadi lemah atau begitu pula sebaliknya orang
yang lemah tiba tiba menjadi kuat , kekuatan cinta dapat membuat orang yang
pendiam menjadi banyak bicara atau sebaliknya orang yang banyak bicara menjadi
sedikit bicara atau pendiam, kekuatan cinta dapat membuat orang sehat menjadi
sakit atau sebaliknya orang yang sakit menjadi sehat, Kekuatan cinta (smara)
dapat membuat orang yang bermusuhan menjadi bersahabat dan sebaliknya orang
yang bersahabat menjadi bermusuhan. kekuatan cinta dapat membuat orang yang
waras menjadi gila dan sebaliknya orang yang gila menjadi waras, dan tentu
banyak lagi lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sering kita
temui di masyarakat.
Meditasi Madu Kama bertujuan
menguatkan atau meningkatkan kekuatan Cinta Kasih (Smara) mengarahkan hal hal
yang positif pada diri manusia serta menekan dan memunahkan hal hal yang
bersifat negatif pada diri manusia dan pada puncaknya kekuatan (tenaga) Cinta
Kasih (smara ini), diarahan untuk membuat " Dewa Sih, Manusa Sih, Bhuta
Sih, Gumatap Gumitip Sih, Kumangkang Kumingking Sih ", kekuatan cinta
kasih (Smara) , membuat semuanya sih pada diri kita, tidak mengganggu kita,
bahkan semuanya muncul keinginan melindungi diri kita dari pelbagai gangguan
serta menolong kita saat di butuhkan.
Meditasi
Panunggalan Semara , melalui meditasi Kanda Pat Penuggalan Semara kita
mengarahkan " kekuatan cinta kasih dan kasih sayang " atau "
Bayuning Smara " yang terhimpun melalui Meditasi Madu Kama. untuk
memperkuat tali ikatan Cinta Kasih dan Kasih Sayang pasangan suami istri atau
calon suami istri, mencegah terjadinya perselingkuhan, mencegah perceraian,
memusnahkan guna guna yang mempengaruhi salah satu pasangan . segalanya tidak
berarti apa apa jika suami istri kacau, hancur karena perselingkuhan atau perceraian,
apa itu harta kekayaan, kesehatan, semuanya tidak berarti lagi jika keluarga
kacau. Meditasi Penunggalan Smara ini adalah cara menjaga keutuhan atau
kerukunan keluarga, pemunah berbagai guna guna, pagedeg, pemalas dsb.
Meditasi
Pemutus Semara , melalui Meditasi Kanda Pat Pemutus Smara mengajarkan kepada
siswa berlatih mengarahkan Cinta Kasih dan Kasih Sayang atau "Bayuning
Smara", untuk memutuskan "Hubungan Cinta Kasih Sumbang atau
Menyimpang " yang membuat leteh atau sebel Desa Pekraman atau Klesa Desa,
sekaligus menyucikan desa pekraman dari keletehan. Kekuatan penyucian Meditasi
Pemutus Smara ini setara dengan upakara "Prayascitaning Gumi", adapun
hubungan cinta Sumbang atau Menyimpang yang dapat diputuskan oleh Meditasi
Pemutus Semara ini diantaranya : Gamai Gemana = Hubungan cinta antara anak
dengan orang tua , Salah Timpal = hubungan intim dengan binatang , Nyolong
Smara = Perselingkuhan, Arabining Wong Arabi = memperistri orang yang sudah
berisitri, Angrusak Kanyaka = Memperkosa Gadis, Sira Apadu Muka = Hubungan
intim Sejenis wanita dengan wanita (lesbian), Sira Magait = Hubungan sejenis
laki laki dengan laki laki (Homoseksual), Kakung Jaruh dan Wadon Jaruh =
kakek atau Nenek yang suka mencari pemuda atau gadis, Kamaning Layon = Hubungan
intim dengan Mayat, Kamatarutinuwuh = Hubungan intim dengan pohon atau tumbuh
tumbuhan, Kamararekumara = hubungan intim dengan anak di bawah umur dsb.