Pemurtian

11.   Meditasi Kanda Pat Pemurtian, diuraikan tentang 36 bentuk meditasi, sebanyak 30 bentuk bersifat merusak sehingga tidak patut di pelajari dan 6 bentuk yang patut dikuasai yakni Meditasi Kwulung Geni, Meditasi Kwulung Toya, Meditasi Kwulung Angin, Meditasi Kwulung Gunung, Meditasi Kwulung Suwung, Meditasi Kwulung Bhuana Akasa. Pemurtian artinya memuncaknya kekuatan menjadi puluhan, ratusan bahkan ribuan kali lipat dari sebelumnya.
Meditasi Kwulung Geni, untuk memupuk, menumbuhkan dan meningkatkan kekuatan bathin agar mampu membuat unsur api dalam diri kita memurti menjadi Api Sejagat, yang dapat diarahkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan manusia untuk membakar (ngeseng) segala macam penyakit di dalam diri, membakar berbagai ilmu hitam yang mengenai diri sendiri, membakar ilmu kiriman seperti santet, desti, teluh, teranjana yang menyerang diri kita, membakar sifat negatif dalam diri seperti sad dripu, sapta timira, membakar butha kala pengawe ala yang mengganggu, membakar berbagai pepasangan seperti rerajahan, acep-acepan, pependeman, sesawangan, gegandu, gentawang, sukik, ikik, parang, gombeng, bebekuk yang mengenai diri atau pekarangan, membakar berbagi guna-guna, penangkeb, pagedeg, pemalas, racun, cetik, cekek, upas yang bersarang dalam diri, membakar tenaga sesat dalam diri karena salah berlatih, bahkan mampu membakar segala ilmu kawisesan, kesakten, kadigjayan musuh yang mengganggu.
Meditasi Kwulung Toya,  untuk memupuk, menumbuhkan dan meningkatkan kekuatan bathin agar mampu membuat unsur air dalam diri kita memurti menjadi Air Sejagat, yang dapat diarahkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan manusia untuk membersihkan, menyucikan diri, ngruwat/nglukat diri dari berbagai penyakit bawaan lahir, penyakit niskala akibat gangguan butha kala, karena ilmu hitam, ngruwat diri dari berbagai leteh, sebel, kandel, papa, petaka, rogna, wigna, ngruwat diri dari berbagai pstu, kutuk, sumpah, cor, ngruwat diri dari berbagai kesialan dan nasib buruk masa lalu.
Meditasi Kwulung Angin, untuk memupuk, menumbuhkan dan meningkatkan kekuatan bathin agar mampu membuat unsur angin dalam diri kita memurti menjadi Bayu Sejagat, yang dapat diarahkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan manusia untuk menghancurkan atau menghindari (angembusakna/ngampehan) segala hal negatif yang merugikan dan membahayakan diri kita seperti Angin Puting Beliung yang berputar cepat, dapat kita porakporandakan hingga hancur tercerai berai, berbagai penyakit kiriman seperti santet, desti, teluh, teranjana, berbagai lara roga wigna, berbagai guna-guna, berbagai pepasangan, pependeman, rerajahan, berbagai ajian, kawisesan, kesaktian dan kedigjayaan.
Meditasi Kwulung Gunung, untuk memupuk, menumbuhkan dan meningkatkan kekuatan bathin agar mampu membuat unsur padat dalam diri kita memurti menjadi Gunung Sejagat, yang dapat diarahkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan manusia untuk memunahkan dan menghancurkan segala macam gangguan. Berbagai kesakten, ajian, kadigjayan, kawisesan satru musuh, semuanya hancur menyentuh raga kita. Berbagai macam guna-guna, berbagai macam penyakit kiriman, berbagai macam butha kala yang menyerang, menjadi hancur menyentuh tubuh kita yang sekokoh gunung gunung karang. Berbagai keletehan, racun menjadi tawar begitu menyentuh tubuh kita. Prabawa kita menjadi meningkat yang menyebabkan semua orang, kawan dan lawan merasa kecil di hadapan kita, merasa tunduk dan takluk.
Meditasi Kwulung Suwung, untuk memupuk, menumbuhkan dan meningkatkan kekuatan bathin agar mampu membuat unsur kosong atau sunia atau suwung dalam diri kita memurti menjadi Sunia Sejagat, yang dapat diarahkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan manusia untuk menyelamatkan diri dari berbagi gangguan musuh, menyelamatkan diri dari berbagai penyakit kiriman, membersihkan diri dari berbagai leteh. Dengan Meditasi Kwulung Suwung, berbagai ajian, kadigjayan, kesakten, kawisesan yang menyerang kita lenyap tak berbekas bagaikan terkena sinar bulan (kena tapi tidak merusak dan menyakitkan). Berbagai santet, desti teluh teranjana, lara, roga, wigna, rerajahan, pepasangan, pependeman yang mengenai diri akan lenyap tak  berbekas bagaikan terkena sinar mentari (kena tapi tidak merusak dan menyakitkan). Berbagai kekotoran leteh seperti sebel, kandel, klesa, papa petaka, upadrawa, pastu, kutuk, sumpah, cor, klesa desa yang mengenai diri kita tidak mengotori, tidak membuat leteh, bagaikan terkena semilir angin (kena tapi menyegarkan, menyejukkan tidak mengotori dan membuat leteh).
Meditasi Kwulung Bhuana Akasa, untuk memupuk, menumbuhkan dan meningkatkan kekuatan bathin, agar mampu mendapatkan anugrah I Meme agar memurti menjadi kekuatan Ibu Pertiwi, yang mempunyai kekuatan Bhumi yang maha dasyat. Selanjutnya kita berusaha mendapatkan anugrah I Bapa, lalu membuat kekuatan I Bapa agar memurti menjadi Akasa, yang memiliki kekuatan langit maha dasyat. Kemudian kedua kekuatan yakni Ibu Pertiwi dan kekuatan Bapak Akasa digabungkan menjadi Bhuana Akasa, selanjutnya memurti menjadi Kwulung Bhuana Akasa, yang dapat diarahkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan manusia untuk menyelamatkan diri.
  •  Jika ada berbagai klesa, sebel kandel, papa petaka niroga, nirwigna, klesa dewa, upadrawa, datang mengancam, terima dan alirkan ke bhumi maka akan lenyap tanpa bekas. 
  • Jika berbagai ajian, kawisesan, kadigjayan, kesakten datang menyerang terima dan alirkan ke langit maka akan lenyap tanpa bekas. 
  •  Jika ada gangguan ilmu hitam seperti santet, desti, teluh, teranjana datang menyerang, terima dan alirkan ke bhumi maka akan lenyap tanpa bekas. 
  •  Jika ada berbagai racun, cetik, cekek, upas, wisia datang mengancam, terima dan alirkan ke Bhumi maka akan lenyap tanpa bekas. 
  •  Jika gangguan guna-guna, penangkeb, pemalas, pagedeg datang mengganggu, terima dan alirkan ke bhumi maka akan lenyap tanpa bekas. 
  •  Jika ada gangguan rerajahan, pepasangan, pependeman, sukik, ikik, parang, gombeng, bebekuk, gentawang, gegandu, sesawangan datang mengganggu, terima dan alirkan ke bhumi maka akan lenyap tanpa bekas. 
  •  Jika ada berbagai marabahaya, bencana, nasil sial mengancam, alirkan ke langit maka akan lenyap tanpa bekas.

 Sumber : Buku Tuntunan Meditasi Kanda Pemurtian, penulis : Sesepuh Generasi IX Perguruan Seruling Dewata "Ki Nantra Dewata ~ Drs. I Ketut Nantra".